1. Real Madrid
2. A.C. Milan
3. OGC Nice
4. Feyenoord Rotterdam
5. Borussia Dortmund
6. Chelsea

    1. Real Madrid

    Pada musim 2020/2021 Real Madrid dilatih oleh Zinadine Zidane yang berhasil membuat Real Madrid juara 2 LaLiga. Pada saak dilatih Zidane banyak fans yang merasa bahwa Madrid mengalami penurunan performa, apalagi Barcelona waktu itu memiliki point yang tidak bisa dikejar oleh klub lain waktu itu. Tapi menurutku Zidane berhasil mempertahan performa Madrid, yang di mana kalau kita lihat waktu itu ada Corona ditambah banyaknya pemain yang cedera, dan juga Bale dan Brahim dipinjamkan ke klub lain. Sehingga membuat Madrid turun dengan personil yang sedikit.


    Musim 2021/2022 Real Madrid mendatangkan Ancelotti kembali, setelah memecat Zidane. Dan ini menjadi titik balik Madrid karena Madrid berhasil mengeluarkan performa mereka yang terbaik, sedangkan Barcelona terpuruk di LaLiga.


    Tercatat pada musim ini pertemuan Real Madrid dan Barcelona terjadi 3 kali. 2 kali menang dan 1 kali kalah. 1 pertemuan dengan Barcelona di babak Semi-Final Piala Super Spanyol, Real Madrid berhasil mendapat hasil positif dengan skor tipis 3-2. Real Madrid menjadi pemenang Piala Super Spanyol setelah menaklukan Bilbao dengan skor 1-0. Sayangnya Madrid kalah pada Bilbao di babak Semi-Final Copa del Rey dengan skor 1-0. Real Betis menjadi pemenang Copa del Rey setelah menundukkan Valencia dengan adu pinalti 5-4.


    Real Madrid mendatangkan Eduardo Camavinga didetik-detik penutupan transfermarket di bulan Januari. Pada musim 2021/2022, Madrid memang tidak berencana untuk membeli pemain. Madrid justru mencari pemain-pemain potensial yang bisa didatangkan di musim berikut.


    Real Madrid berhasil menjuarai LaLiga musim 2021/2022 dengan total poin 86 dan menutup musim dengan hasil imbang melawan Real Betis. Walaupun Barcelona berhasil bangkit di bawah asuhan mantan pemain mereka, Xavi Hernandes, tapi poin Real Madrid susah untuk dikejar.

    Duet Benzema dan Vinicuis Junior menjadi duet mematikan di Eropa. Terbukti berkat mereka berdua Real Madrid berhasil melaju ke partai Final Champions League.

    Pertemuan Liverpool dengan Real Madrid menjadi ketiga kalinya dalam sejarah. Dan ini juga menjadi ajang balas dendam Liverpool setelah kalah dari Real Madrid di Final 2018. Sayangnya Madrid menundukkan Liverpool untuk kedua kalinya.

    Untuk ke-14 kalinya Madrid menjuarai Champions League.

    Ini juga menjadi perpisahan dengan Marcelo, Bale, dan Isco, setelah Real Madrid tidak memperpanjang kontrak mereka lagi.


    Musim ini juga menandakan Madrid gagal mendapatkan tanda tangan Mbappe, setelah PSG menawarkan kontrak yang sangat kontrofesi. Menanggapi hal itu Real Madrid mengeluarkan statemen tidak akan ada pembahasan menandatangkan Mbappe di masa depan.


    Ancelotti memang berhasil membawa Real Madrid juara LaLiga, Piala Super Spanyol, dan Champions League, tapi strategi Ancelotti sangatlah monoton. Pemain yang dipakai hanya itu-itu saja, tidak ada variasi pemain. Sedangkan yang lain diabaikan, yah, walaupun masih dipakai beberapa kali, tapi menit bermain mereka sangat minim.


    2. A.C. Milan

    Pada transfertmarket tahun 2020 Milan mendatangkan Zlatan Ibrahimovic dari L.A Galaxy, dan disambut meriah oleh penggemar A.C. Milan. Juga meminjam Brahim Diaz dari Real Madrid. Pada tahun 2021 Brahim kembali ke Madird, tapi pada bulan Juli Milan meminjam kembali Brahim Diaz dengan opsi permanen. Brahim Diaz akan kembali ke Madrid tahun 2023 bulan Juni nanti, jika Milan tidak mempermanenkan sang pemain.

    Transfermarket tahun 2021 Milan mendatangkan Giroud dari Chelsea setelah 3 tahun membela Chelsea. Cukup tricky, sih, apa yang dilakukan Milan dengan memakai 2 pemain tua yang berposisi sebagai penyerang, tapi entah bagaimana Milan bisa meraih hasil positif dengan 2 pemain tuanya itu.


    Musim 2021/2022 Milan berhasil mengembalikkan performa mereka yang lama. Walaupun masih belum berhasil di Champions League. Tapi di Seri A dan Coppa Italy, Milan bisa bersaing dengan Napoli dan Inter untuk memperebutkan title Scudeto.

    Pada babak fase grup, Milan satu grup dengan Liverpool, Atletico Madrid, dan FC Porto. (Grup B memang grup neraka, sih). Tercatat Milan hanya bisa meraih satu kemenangan atas Atletico Madrid, itu pun pada pertemuan kedua. Sedangkan hasil seri di dapat atas FC Porto di pertemuan kedua mereka.

    Di Coppa Italy A.C. Milan berhasil sampai pada babak Semi-Final dan bertemu rival sekota, Inter Milan. Sayangnya A.C. Milan harus mengakui kehebatan Inter Milan di Leg ke-2 babak Semi-Final, kalah telah dengan skor 0-3. Inter Milan berhasil menjadi juara Coppa Italy setelah mengalahkan Juventus dengan skor 2-0. Pertemuan A.C. Milan terjadi empat kali, 1 kali menang, 2 kali seri, dan 1 kali kalah.

    Tapi apa yang terjadi di Champions League dan Coppa Italy tidak dipusingkan para penggemar, karena A.C Milan sedang berada di posisi teratas Seri A, (memang, sih, beberapa kali Inter Milan berhasil mengancam posisi A.C. Milan). Pada saat match-match terakhir, A.C. Milan dan Inter Milan saling salip-menyalip di posisi klasemen. Tapi A.C. Milan berhasil meraih Scudeto setelah kemenangan telak atas Sassuolo dengan skor 0-3. Poin A.C. Milan dan Inter Milan hanya terpaut 2 angka, A.C. Milan memiliki 86 dan Inter Milan memiliki 84 poin.


    Berharap A.C. Milan bisa lolos fase grup Champions League musim depan.


    3. OGC Nice

    Musim 2021/2022 ini OGC Nice sangat memuaskan. Walapun berada di urutan ke-7 klasemen Ligue 1 dengan poin 66 dan kalah pada Nantes di Coppe de France di babak Final dengan skor 0-1. Tapi kalau mengikuti mereka dari awal, OGC Nice sempat berada di urutan ke-2 atau ke-3, saling rebut dengan Marseille. Sayangnya tren positif ini tidak bisa diteruskan OGC Nice.

    OGC Nice berhasil mengalahkan PSG di babak 16 Besar Coppe de France lewat adu pinalti 6-5. Dan juga bisa menahan imbang serta mengalahkannyaq di match liga.

    Serta mengalahkan Marseille di Perempat Final Coppe de France dengan skor 4-1.

    OGC Nice memasuki zona kualifikasi Europa Conference League untuk musim depan.


    Semoga berhasil di Europa Conference League.


    4. Feyenoord Rotterdam

    Muism 2021/2022 ini Feyenoord cukup stabil.


    Berada di urutan ke-3 di Eredevise, PSV ke-2, dan Ajax yang pertama (tiga besar Eredevise).

    Di KNVB Beker Feyenoord gagal untuk lolos, setelah dikalahkan Twente dengan skor 1-2. PSV menjadi pemenang KNVB Beker, mengalahkan Ajax dengan skor 2-1.

    Feyenoord berhasil masuk Europa Conference League setelah melewati babak kualifikasi yang panjang. Dan berhasil masuk babak Final Europa Conference League, setelah mengalahkan Marseille di Leg ke-1 dengan skor 3-2, sedangkan Leg ke-2 tidak ada gol yang tercipta. Sayangnya Feyenoord gagal menjadi pemenang di ECL, dikarenakan kalah pada AS Roma dengan skor 0-1. AS Roma mendapatkan piala pertama-nya di kancah Eropa dan menjadi tim pertama yang menang di ECL.


    Musim depan Feyenoord akan masuk kualifikasi Europa League.


    5. Borussia Dortmund

    Performa Dortmund di musim 2021/2022 cukup buruk, dan berujung pemecatan Marco Roose.


    Dortmund gagal di Champions League, hanya bisa berada di urutan ke-3 dan terlempar ke Europa League. Di Europa League, Dortmund tidak berdaya menghadapi Rangers, takluk di Leg ke-1 dengan skor 2-4, di Leg ke-2 mereka seri dengan skor 2-2, berakhi dengan agregat 4-6. Eintracht Frankfurt menjadi juara Europa League 2021/2022, setelah menaklukkan Ranger lewat adu pinalti 5-4, setelah skor imbang 1-1 tidak bertambah di babak Extra Time.

    Di Bundesliga, Dortmund sempat tertahan di posisi tengah klasemen, tapi berhasil menjadi juara 2 di Bundesliga dengan poin 69. Bayern Munchen menjadi pemenang dengan poin 77, yang memang tidak ada yang bisa mengejarnya dari pertengahan musim. Sedangkan di DFB-Pokal, RB Leipzig menjadi pemenangnya.


    Saat Dortmund masuk Europa League, Halland mengalami cedera, sehingga tidak bisa bermain dan hanya menatap kekalahan-kekalahan Dortmund, enggak semuanya kalah, tapi yah, begitu lah.


    Musim depan Halland sudah tidak berseragam Borussia Dortmund lagi, tapi Manchester City. (Ada yang sakit hati, karena Halland ke Manchester City).

    Kehilangan Halland tidak membuat Dortmund tidak bersedih hati, justru Dortmund sudah mencari pemain pengganti Halland. Kita lihat saja bagaimana penampilannya di musim depan dengan Dortmund nanti.


    6. Chelsea

    Chelsea mendatangkan Thomas Tuchel, setelah dipecat dari kursi pelatih di PSG. Dan terbukti apa yang dilakukan Chelsea tidaklah sia-sia. Dibawah asuhan Tuchel, Chelsea berhasil mengangkat kembali trofi Champions League di musim 2020/2021, setelah 10 tahun. Lalu berhasil membawa Chelsea menjuarai UEFA Super Cup 2021/2022 setelah mengalahkan Villarreal lewat adu pinalti dengan skor 6-5, dan juga menjuarai World Cup Club 2021/2022 dengan mengalahkan Palmeiras, skor 2-1.


    Sayang di musim 2021/2022 Chelsea harus mengalami masalah finansial setelah pemerintah Inggris membekukan segala infestasi Abramovic di Inggris dan berujung penjualan kepemilikan klub. Dan pada musim depan nanti Chelsea sudah bukan di pegang oleh Abramovic lagi. Chelsea sudah memiliki pemilik baru.

    Pada awal musim di Premier League, Chelsea bersaing dengan Liverpool dan Manchester City untuk memperebutkan posisi teratas di Premier League. Sayangnya pada pertengahan musim Chelsea tidak bisa mempertahan tren positif mereka, sehingga harus rela berada di urutan ke-3 klasemen dengan poin 74.

    Di Champions League, Chelsea menjadi target balas dendam Real Madrid, setelah sebelumnya mengalahkan Madrid di musim 2020/2021. Berada satu grup dengan Juventus, Chelsea hanya bisa menjadi Runner-Up di fase grup. Pada babak 16 besar Chelsea bertemu LOSC Lillie, dan berhasil menumbangkannya. Di babak Perempat-Final Chelsea bertemu dengan Real Madrid, dan ditumbangkan Real Madrid.

    Chelsea berhasil mencapai babak Final di Carabao Cup dan FA Cup, dan kedua-duanya bertemu dengan Liverpool di partai Final. Di Carabao Cup, Chelsea dan Liverpool harus menentukan pemenang lewat adu pinalti, tentu saja saat itu Chelsea sangat di unggulkan karena kehadiran Mendy, tapi takdir berkata lain. Chelsea gagal menjadi juara Carabao Cup setelah kalah adu pinalti pada Liverpool dengan skor 10-11. Di FA Cup hal itu terulang kembali, keduanya harus menempuh jalan adu pinalti dan lagi-lagi Liverpool menang dengan skor 5-6. Mendy kehilangan sentuhannya.


    Berhubung Chelsea sudah tidak dipegangg oleh Abramovic, aku memutuskan untuk pindah ke Tottenham Hotspurs, berhubung di sana ada Son Heung-Min, haha...

    Chelsea tanpa Abramovic bukanlah Chelsea yang ku kenal, dan pasti akan ada perubahan yang besar di Chelsea nanti.

    Jadi ini akan menjadi Recap Chelsea yang pertama dan terakhir.