Pada Paralimpiade kali ini Indonesia berhasil menduduki peringkat 43 dari 163 negara, dalam perolehan medali. Indonesia berhasil memperoleh 2 emas, 3 perak, dan 4 perunggu. Pencapaian ini berhasil mengalahkan pencapaian para atlet Indonesia di Olimpiade Tokyo 2020. Gue juga kaget dengan hasil ini.


Di Paralimpiade Tokyo 2020 ini, Indonesia mengikuti 7 cabang olahraga.

1. Atletik

2. Renang

3. Menembak

4. Balap Sepeda

5. Angkat Berat

6. Tenis Meja

7. Bulu Tangkis


Di Paralimpiade setiap atlet mendapatkan kelas klasifikasi disabilitas, ini dilakukan agar pertandingan bisa fair-play.


Paralimpiade adalah pertandingan olahraga yang di khususkan untuk atlet yang mengalami cacat fisik, mental dan sensoral. Paralimpiade diselenggarakan setiap 4 tahun sekali, 3 minggu setelah penutupan Olimpiade.

Sir Ludwig Guttman menyelenggarakan sebuah pertandingan untuk para veteran Perang Dunia II yang menderita cacat saraf tulang belakang pada tahun 1948 yang kemudian dikenal sebagai Pertandingan Stoke Mandeville. Pada tahun 1952 Belanda ikut serta dalam pertandingan ini, sehingga memberikan warna Internasional pada olahraga ini. Pertandingan pertama seperti  Olimpiade diselenggarakan di Roma pada 1960, dan secara resmi disebut Pertandingan Internasional Tahunan Stoke Mandeville ke-9. Pertandingan ini dianggap sebagai Paralimpiade yang pertama.

Sejak 1988, Paralimpiade diselenggarakan bersamaan dengan Olimpiade di kota tuan rumah yang sama.


ATLETIK

Pada cabang olahraga ini, Indonesia mengirimkan 7 atletnya untuk bertanding di Paralimpiade Tokyo 2020.


  • Saptoyogo Purnomo (T37, 100 meter dan 200 meter Putra).

Saptoyogo berhasil meraih medali di 100 meter Putra, berhasil finish di urutan ke-3 dengan catatan waktu 11.31 detik, maka Saptoyogo berhak untuk meraih medali perunggu.

Sementara di 200 meter Putra, Saptoyogo hanya bisa finish di urutan ke-6 dengan  catatan waktu 23.27 detik.

  • Jaenal Aripin (T54, 100 meter dan 400 meter Putra).

Jaenal belum bisa mengikuti jejak rekannya Saptoyogo pada 100 meter Putra. Pada babak kualifikasi Heat 1, Jaenal hanya bisa finish di urutan ke-4 dengan catatan waktu 14.53 detik.

Pada nomor 400 meter Putra Jaenal didiskualifikasi di babak kualifikasi Heat 2. Jaenal bergerak lebih dulu sebelum aba-aba start dibunyikan, kesalahan ini membuat Jaenal tidak bisa melanjutkan perlombaan tersebut.

  • Putri Aulia (T13, 100 meter Putri).

Berhasil finish di urutan ke-3 di babak kualifikasi Heat 3 dengan catatan waktu 12.55 detik, Putri belum bisa maju ke babak final. Pada kesulurahan babak kualifikasi Putri menempati peringkat ke-10 dari 18 pelari. Dan hanya 8 pelari teratas yang berhak maju ke babak final.

  • Karisma Evi Tiarani (T63 100 meter Putri).

Karisma Evi berhasil tampil di babak final, tapi sayangnya masih belum bisa meraih medali. Finish di urutan ke-4 dengan catatan waktu 14.83 detik.

  • Elvin Elhudia Sesa (T20, 400 meter Putri).

Elvin gagal melangkah ke babak final. Pada babak kualifikasi Heat 2, Elvin hanya bisa finish di urutan ke-5 dengan catatan waktu 1:04.43 detik.

  • Setyo Budi Hartanto (T47, Lompat Jauh Putra).

Setyo hanya bisa finish pada urutan ke-10 dengan hasil lompatan sejauh 6.47 meter.

  • Famini (F57, Lempar Cakram Putri).

Tampil pada babak final, tapi masih belum mampu untuk meraih medali. Berada pada urutan terakhir dengan lemparan sejauh 21.13 meter.

  • Tim (Estafet 4x100 meter Campuran).

Pada nomor ini Indonesia menurunkan Putri Aulia (T13), Karisma Evi Tiarani (T63), Jaenal Aripin (T54), dan Saptoyogo Purnomo (T37). Pada babak kualifikasi Heat 3, Indonesia harus puas berada di urutan ke-4 dengan catatan waktu 50.55 detik.

 

RENANG

Indonesia mengirimkan 2 atletnya untuk bertanding di cabang olahraga ini.


  • Syuci Indriani (100 meter Gaya Dada SB14, 100 meter Gaya Kupu-Kupu S14, 200 meter Gaya Ganti Perorangan SM14 Putri).

Pada 100 meter Gaya Dada SB14 Putri, Syuci belum bisa tampil pada babak final. Berada pada urutan ke-6 di babak kualifikasi Heat 2 dengan catatan waktu 1:24.06 detik. Pada keseluruhan peringkat, Syuci menempati peringkat ke-10.

Pada 100 meter Gaya Kupu-Kupu S14 Putri, Syuci berhasil finish di posisi ke-6 dengan catatan waktu 1:12.13 detik pada babak kualifikasi Heat 2. Pada keseluruhan Heat Syuci berada pada peringkat 13, ini membuat Syuci belum bisa tampil di babak final.

Pada 200 meter Gaya Ganti Perorangan SM14 Putri, Syuci lagi-lagi belum bisa tampil di babak final. Bertanding di babak kualifikasi Heat 2, Syuci finish pada posisi ke-4 dengan catatan waktu 2:40.46. Pada keseluruhan Heat Syuci berada pada peringkat ke-13.

  • Jendi Pangabean (100 meter Gaya Punggung S9).

Jendi juga belum mampu untuk tampil pada babak final. Bertanding pada babak kualifikasi Heat 2, Jendi finish pada posisi ke-5 dengan catatan waktu 1:07.10 detik. Secara keseluruhan Jendi berada pada peringkat 9.


MENEMBAK

Pada Cabang olahraga ini, Indonesia mengirimkan 2 atletnya untuk bertanding.


  • Bolo Triyanto (R4 10 meter Air Riffle Standing SH2, R5 10 meter Air Riffle Prone SH2 Mixed).

Pada R4 10 meter Air Rifle Standing SH2, Bolo memperoleh skor 620.9 dari 6 sesi. Atas skor tersebut Bolo hanya bisa berada pada peringkat ke-24, hasil ini membuat Bolo belum bisa tampil pada babak final.

Pada R5 10 meter Air Riffle Prone Standing SH2 , Bolo gagal ke babak final. Berada pada peringkat ke-24 dengan perolehan skor 631.0 dai 6 sesi.

  • Hanik Puji Astuti (R2 10 meter Air Riffle Standing SH1 Putri).

Sama seperti nasib rekannya Hanik Puji Astuti gagal ke babak final. Berada pada peringkat 13 dengan perolehan skor 614.5 dari 6 sesi.


BALAP SEPEDA

Indonesia mengirim 1 atletnya untuk bertanding di cabang olahraga ini.


  • Muhammad Fadli Imammudin (C4-5 1000 meter Time Trial, C4 4000 meter Individual Pursuit Putra).

Pada C4-5 1000 meter Time Trial Putra, Fadli masih belum bisa menyumbang medali untuk Indonesia. Fadli berada pada peringkat 17 dengan catatan waktu 1:10.423.

Pada C4 4000 meter Individual Pursuit Putra, Fadli belum berhasil lolos ke babak final.  Berada pada peringkat ke-6 dengan catatan waktu 4:50.393 detik.


ANGKAT BERAT

Indonesia mengirimkan 1 atlet untuk bertanding di cabang olahraga ini.


  • Ni Nengah Widiasih (41 kg Putri).

Menjadi atlet pertama yang menyumbang medali untuk Indonesia. Widiasih berhasil memperoleh medali perunggu dengan angkatan 98kg. Sebelumnya Widi juga pernah meraih medali perunggu di Paralimpiade Rio 2016.


TENIS MEJA

Di cabang olahraga ini, Indonesia mengirimkan 3 atletnya untuk bertanding.


  • Dian David Mickael Jacobs (TT10, Tunggal Putra).

David berhasil meraih medali perunggu. Medali perunggu ini menjadi medali Perunggu bersama dengan atlet Montenegro, ini karena IPC sepakat kalau tenis meja tidak ada perebutan medali perunggu. David berhak mendapatkan medali perunggu setalah kalah tipis dengan skor 2-3 pada atlet Prancis pada babak semifinal.

  • Komet Akbar (TT10, Tunggal Putra).

Tidak seperti rekannya, Komet Akbar justru harus terhenti pada babak perempat-final pada atlet Prancis dengan skor 1-3.

  • Adyos Astan (TT4, Tunggal Putra).

Adyos Astan terhenti pada babak 16 besar dengan skor 2-3 pada atlet Mesir

  • Regu Putra (TT10).

Regu ini berisikan David Jacobs dan Komet Akbar. Sayangnya regu putra kalah telak pada atlet China dengan skor 0-2.


BULU TANGKIS

Pada cabang olahraga ini, Indonesia mengirimkan 7 atletnya untuk bertanding.


  • Ukun Rukaendi (SL3, Tunggal Putra).

Ukun tidak berhasil lolos dari babak grup. Ukun berada pada peringkat ke-3 di grup dan itu adalah peringkat terakhir, sehingga secara otomatis Ukun tidak bisa tampil pada babak selanjutnya.

  • Fredy Setiawan (SL4, Tunggal Putra).

Fredy berhasil menyumbang medali perunggu untuk Indonesia. Pada pertandingan perebutan medali perunggu Fredy harus melawan atlet India. Menang dengan skor telak 2-0, Fredy berhak atas medali perunggu.

  • Hary Susanto (SL4, Tunggal Putra).

Berbeda dengan rekannya, perjalanan Hary harus terhenti pada babak grup. Hary berada pada posisi ke-4 di grup, sehingga membuatnya tidak bisa lanjut ke babak selanjutnya.

  • Dheva Anrimusthi (SU5, Tunggal Putra).

Dheva berhasil mempersembahkan medali Perak untuk Indonesia. Pada babak final Dheva harus melawan atlet Malaysia, sayangnya Dheva kalah dengan skor telak 0-2.

  • Suryo Nugroho (SU5, Tunggal Putra).

Berbeda dengan rekannya, Suryo berhasil memperoleh medali Perunggu. Pada babak perebutan medali Perunggu, Suryo melawan atlet Taipei. Suryo menang dengan skor telak 2-0 atas atlet Taipei.

  • Leani Ratri Oktila (SL4, Tunggal Putri).

Atlet yang berhasil mempersembahkan 3 medali untuk Indonesia. Leani berhasil merebut medali Perak di tunggal putri. Di babak final Leani berhadapan dengan atlet China, sayangnya Leani kalah dengan skor 1-2.

  • Khalimatus Sa’diyah (SL4, Tunggal Putri).

Khalimatus tidak berhasil lolos di babak grup. Khalimatus berada pada peringkat ke-2 di grup, dan yang berhak lolos ke babak selanjutnya hanyalah peringkat pertama.

  • Ganda Putri (SL3-SU5).
Berisikan Leani Rati Oktila dan Khalimatus Sa’diyah. Ganda putri berhasil mempersembahkan medali emas untuk Indonesia. Menang telak atas atlet China dengan skor 2-0. Ini menjadi emas pertama di Paralimpiade Tokyo 2020.

  • Ganda Campuran (SL3-SU5).

Berisikan Hary Susanto dan Leani Rati Oktila. Ganda campuran berhasil mendapatkan medali emas ke-2 untuk Indonesia. Berhadapan dengan atlet Prancis di babak final dan menang dengan skor telak 2-0.



Itulah atlet-atlet yang telah berjuang di Paralimpiade Tokyo 2020, ada yang belum berhasil, ada yang berhasil mendapatkan medali. Semoga ke depannya atlet-atlet yang belum berhasil mendapatkan medali di Paralimpiade bisa mendapatkan medali, dan yang berhasil, semoga performa kalian masih sama untuk Paralimpiade Paris 2024 nanti.


Yah itu sekian pembahasan kita. Bye, bye, bye.