Tak terasa ya, Olimpiade Tokyo 2020 sudah berakhir. Nah di Olimpiade Tokyo 2020 ini, Indonesia berhasil menduduki posisi ke-55 dari 205 negara dalam perolehan medali. Indonesia berhasil mendapatkan 5 medali, 1 emas, 1 perak dan 3 perunggu.

Nah bagi kalian yang mendukung Indonesia di Olimpiade Tokyo 2020 ini, ada yang tau gk, apa-apa aja sih cabang olahraga yang diikuti Indonesia? Atau kalian taunya bulu tangkis sama angkat besi? Aduh kalian ini... memang sih yang berhasil menyumbang medali untuk Indonesia cuman 2 cabang olahraga itu, tapi ada baiknya kita mengapresiasikan atlet-atlet yang berjuang untuk Indonesia di Olimpiade Tokyo 2020 ini. Sebelum kita lebih lanjut membahas Indonesia di Olimpiade Tokyo 2020, sebaiknya kalian tau dulu cabang olahraga yang diikuti Indonesia di Olimpiade Tokyo 2020.

 

Cabang Olahraga yang diikuti oleh Indonesia di Olimpiade Tokyo 2020:

 

 

Sebelum kita memulai pokok pembasahan kita, gue akan tanya apa semua sudah tau apa itu Olimpiade? Kalau masih ada yang belum, nih gue kasih tau.

 

Olimpiade adalah ajang olahraga internasional yang dilakukan 4 tahun sekali, dengan lebih dari 200 negara yang berpartisipasi di dalamnya. Awalnya Olimpiade hanya berlangsung di Yunani Kuno saja,  tapi dihentikan oleh Kaisar Romawi, Theodosius pada tahun 393 M. Olimpiade kemudian dihidupkan kembali oleh seorang bangsawan Prancis bernama Pierre Frèdy Baron de Courbertin pada tahun 1896. Yunani, Athena menjadi tuan rumah Olimpiade modern pertama di tahun 1896. Sejak itu Olimpiade menjadi ajang olahraga internasional yang dilakukan 4 tahun sekali, kecuali pada masa Perang Dunia II. Olimpiade terbagi menjadi 2 bagian, Olimpiade Musim Panas dan Olimpiade Musim Dingin. Olimpiade Musim Dingin pertama dilakukan pada tahun 1924, di Chamonix, Prancis. Awalnya Olimpiade Musim Dingin dilakukan bersamaan dengan Olimpiade Musim Panas, namun sejak tahun 1994, Olimpiade Musim Dingin diadakan 4 tahun sekali dengan selang waktu 2 tahun setelah Olimpiade Musim Panas.

 

Nah gimana sudah tahu kan, apa itu Olimpiade? Kalau begitu ayo kita masuk dalam pokok pembahasan kita.


ANGKAT BESI

Di cabang olahraga ini, Indonesia mengirimkan 5 atletnya untuk mewakili Indonesia di Olimpiade. Cabang olahraga angkat besi selalu menyumbang medali untuk Indonesia sejak Olimpiade Sydney 2000.

 

  • Eko Yuli Irawan (61kg Putra).

Mas Eko berhasil merebut medali perak di kelas 61kg, dengan total angkatan 302kg. Sebelumnya Mas Eko pernah ikutan Olimpiade 2016 di Rio de Janeiro, Brasil, di kelas 62kg dan berhasil merebut Perak juga. Selain di Olimpiade 2016, Mas Eko juga mendapat medali perunggu di Olimpiade Beijing 2008, dan Olimpiade London 2012. Mas Eko adalah satu-satunya atlet yang sangat konsisten menyumbang medali untuk Indonesia sejak 2008.

  • Deni (67kg Putra).

Mas Deni gagal menyumbang medali untuk Indonesia. Mas Deni hanya bisa menempati peringkat sembilan dengan total angkatan 301kg.

  • Rahmat Erwin Abdullah (73kg Putra).

Rahmat Abdullah berhasil menyumbang medali perunggu untuk Indonesia dengan total angkatan 342kg.

  • Windy Cantika Aisha (49kg Putri).

Windy berhasil meyumbangkan medali untuk Indonesia dengan total angkatan 194kg. Menjadi atlet pertama yang menyumbang medali untuk Indonesia.

  • Nurul Akmal (+87kg Putri).

Mbak Nurul belum bisa berhasil menyumbang medali untuk Indonesia. Mbak Nurul hanya bisa finis di urutan kelima dengan total angkatan 256kg.

 

Itulah atlet-atlet angkat besi yang mewakili Indonesia di Olimpiade Tokyo 2020. 3 orang berhasil menyumbang medali untuk Indonesia dengan 1 perak dan 2 perunggu, semoga mereka bisa menyabet medali lagi di tahun 2024 nanti. Sedangkan untuk Mas Deni dan Mbak Nurul semoga berikutnya bisa mendapat medali, ya!

 

PANAHAN

Di cabang olahraga ini, Indonesia mengirimkan 4 wakilnya untuk bertanding di Olimpiade Tokyo 2020. Cabang olahraga ini pernah menyumbang 1 medali perak untuk Indonesia di Olimpiade Seoul 1988 oleh tim regu putri dan menjadi medali pertama untuk Indonesia di ajang Olimpiade.

 

  • Diananda Choirunisa (Perorangan Putri).

Diananada gagal melaju ke babak 32 besar, setelah kalah pada atlet Denmark di babak 64 besar, dengan skor 2-6.

  • Riau Ega Agatha Salsabila (Perorangan Putra).

Riau Ega menjadi satu-satunya atlet panahan yang bisa sampai pada babak 32 besar, tapi sayangnya kalah pada atlet Amerika dengan skor tipis 5-6.

  • Alviyanto Bagas Prastyadi (Perorangan Putra)

Alviyanto kalah pada atlet Australia dengan skor telak 0-6, di babak 64 besar.

  • Arif Dwi Pangestu (Perorangan Putra)

Nasib yang di alami Arif juga sama seperti Alviyanto. Arif kalah pada atlet Jerman dengan skor 2-6, di babak 64 besar.

  • Regu Putra

Regu Putra berisikan Riau Ega Salsabila, Arif Dwi Pangestu, dan Alviyanto Bagas Prastyadi. Tim Indonesia kalah pada tim Inggris Raya dengan skor telak 0-6 di babak 16 besar.

  • Regu Campuran

Regu Campuran diperkuat oleh Diananda Choirunisa dan Riau Ega Salsabila. tim Indonesia kalah pada tim Turki di babak perempat final dengan skor 2-6. Sebelumnya di babak 16 besar tim Indonesia mengalahkan tim Amerika dengan skor tipis 5-4, padahal pada saat itu tim Amerika menjadi tim unggulan.

 

Itulah atlet-atlet Panahan kita yang telah berjuang di Olimpiade Tokyo 2020. Sekalipun belum bisa menyumbangkan medali untuk Indonesia tapi perjuangan dan usaha mereka patut di acungi jempol.

 

ATLETIK

Di cabang olahraga ini, Indonesia mengirimkan 2 wakilnya untuk bertanding di Olimpiade Tokyo 2020.

 

  • Lalu Muhammad Zohri (100m Putra).

Pertama kali tampil di Olimpiade, Lalu Muhammad Zohri hanya bisa finis pada posisi kelima dengan catatan waktu 10.26 detik. Langkah Zohri untuk bisa tampil di semifinal pupus dikarenakan hanya tiga pelari teratas dari masing-masing grup yang bisa melangkah ke Semifinal.

  • Alvin Tehupeiory (100m Putri).

Alvin berhasil menduduki posisi ketiga dengan catatan waktu 11.89 detik, di babak penyisihan. Tapi sayangnya langkah Alvin terhenti pada babak utama. Finish di urutan terakhir dengan catatan waktu 11.92 detik.


RENANG

Di cabang olahraga ini Indonesia mengirim 2 atletnya untuk bertanding di Olimpiade Tokyo 2020.

 

  • Aflah Fadlan Prawira (400m Gaya Bebas/1500m Gaya Bebas Putra).

Pada 400m  gaya bebas Putra, Aflah harus puas berada pada posisi 4 dengan catatan waktu 3 menit 55.08 detik. Secara keseluruhan Aflah berada pada peringat ke-27 dari total 36 atlet yang tersebar di lima grup, dan hanya 8 perenang teratas yang berhak untuk lolos ke babak final.

Pada 1500m gaya bebas Putra, Aflah mencatatkan waktu 15 menit 29.94 detik, dan menduduki posisi ke-3. Langkah Aflah terhenti karena tidak bisa masuk di daftar 8 perenang teratas 1500m gaya bebas Putra.

  • Azzahra Permatahani (400m Gaya Ganti Putri).

Azzahra berhasil menduduki posisi ke-2 di 400m gaya ganti putri dengan catatan waktu 4 menit 54.54 detik. Secara keseluruhan Azzahra menempati peringkat ke-16 dengan total 17 atlet yang tersebar di tiga grup penyisihan. Perjuangan Azzahra harus terhenti karena yang berhak lolos ke final hanya 8 perenang teratas 400m gaya ganti putri.

 

MENEMBAK

Pada cabang olahraga ini Indonesia mengirimkan 1 wakilnya untuk bertanding di Olimpiade Tokyo 2020.

 

  • Vidya Rafika Rahmatan (Senapan Angin 10m/Senapan Tiga Posisi 50m Putri).

Vidya gagal di babak kualifikasi senapan angin 10m putri. Vidya hanya bisa menempati posisi 35 dengan torehan poin 622.0.

Vidya juga gagal di senapan tiga posisi 50m putri di babak kualifikasi, dia menempati posisi terakhir dengan poin total 1137-31x.

Vidya menjadi atlet pertama Indonesia yang lolos menuju Olimpiade di cabor ini tanpa menggunakan status wildcard.

 

DAYUNG

Di cabang olahraga ini, Indonesia mengirimkan 2 wakilnya untuk bertanding di Olimpiade Tokyo 2020.

 

  • Mutiara Rahma Putri/Melani Putri (Scull Ganda Kelas Ringan Putri).

Pada babak penyisihan mereka berada pada posisi terakhir dengan catatan waktu 7 menit 52.57 detik. Tapi tim dayung Indonesia di beri kesempatan kedua pada babak Repechage. Sayangnya mereka lagi-lagi gagal dan menempati posisi terakhir dengan catatan waktu 8 menit 3.19 detik. Tim dayung Indonesia hanya bisa masuk pada Final C untuk memperebutkan peringkat 13 hingga 18.Pada Final C tim dayung Indonesia bisa menempati posisi 5 pada grup 1 dengan catatan waktu 7 menit 25.06 detik.

 

SELANCAR

Pada cabang olahraga ini, Indonesia mengirimkan 1 wakilnya untuk bertanding di Olimpiade Tokyo 2020.

 

  • Rio Waida.

Pada Ronde 1, Rio hanya berhasil menempati posisi ke-3 dengan skor 9.96. Sedangkan pada Ronde 2, Rio berhasil menempati posisi ke-2 dengan skor 11.53. Di Ronde 3, Rio harus berhadapan dengan atlet Jepang, disini Rio kalah dengan skor 12.00-14.00. Langkah Rio untuk ke perempat final terhenti di Ronde 3.

 

Penampilan perdananya di Olimpiade sudah sangat bagus, semoga kedepannya bisa sampai Semifinal.

 

BULU TANGKIS

Pada cabang olahraga ini, Indonesia mengirimkan 11 atletnya untuk bertanding di Olimpiade Tokyo 2020.

 

  • Anthony Sinisuka Ginting (Tunggal Putra).

Anthony Ginting gagal ke babak final, setelah kalah telak 0-2 pada atlet China di babak Semifinal. Ginting hanya bisa mendapatkan medali perunggu setelah mengalahkan atlet Guatemala dengan skor telak 2-0.

Tidak hanya itu Ginting berhasil mengakhiri rekor buruk untuk tunggal putra Indonesia. Ginting menjadi atlet tunggal putra Indonesia yang berhasil melangkah ke semifinal sejak Olimpiade Athena 2004.

  • Jonatan Christie (Tunggal Putra).

Jojo gagal mengikuti langkah Ginting setelah kalah telak 0-2 pada atlet China di babak 16 besar.

  • Gregoria Mariska Tunjung (Tunggal Putri).

Jorji tersingkir pada babak 16 besar. Jorji kalah telak pada atlet Thailand dengan skor 0-2. Kekalahan Jorji di tunggal putri memperpanjang puasa medali pada sektor tunggal putri sejak Olimpiade Beijing 2008.

  • Kevin Sanjaya/Marcus Gideon (Ganda Putra).

Langkah The Minions harus terhenti di babak 16 besar setelah kalah 0-2 pada atlet Malaysia.

  • Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan (Ganda Putra).

Berbeda dengan The Minions, The Daddies bisa masuk pada babak semifinal, tapi sayangnya kalah 0-2 pada atlet Taipe. Sayangnya The Daddies tidak bisa mempersembahkan medali perunggu untuk Indonesia karena kalah pada atlet Malaysia dengan skor 1-2.

  • Greysia Polii/Apriyani Rahayu (Ganda Putri).

Greysia Polii/Apriyani Rahayu berhasil mendapatkan emas untuk Indonesia dan menjadi satu-satunya medali emas untuk Indonesia di Olimpiade Tokyo 2020. Greysia/Apriyani menang atas atlet China dengan skor 2-0 di partai final, atas kemenangan ini, mereka berhak mendapatkan medali emas.

Pencapaian mereka menjadi sejarah karena sektor ganda putri Indonesia, belum pernah menyumbang medali untuk Indonesia sejak Olimpiade Barcelona 1992.

  • Praveen Jordan/Melati Daeva Oktaviani (Ganda Campuran).

Kalau sebelumnya kita punya Tontowi Ahmad/ Liliyana Natsir di ganda campuran, maka sekarang kita punya Praveen Jordan/ Melati Oktaviani. Sayangnya mereka belum bisa mengikuti langkah senior mereka. Langkah Praveen/Melati terhenti pada babak perempet final, setelah kalah pada atlet China dengan skor telak 0-2.

 

Kekalah The Minions dan The Daddies hal yang membuat ku terkejut, padahal harapnya mereka bisa mendapatkan medali. Sedangkan untuk ganda campuran sudah bagus sekalipun terhenti di perempat final. Sedangkan untuk Jojo gue memang gk berharap banyak dari dia.

 

 

Itulah atlet-atlet yang telah berjuang di Olimpiade Tokyo 2020, ada yang belum berhasil, ada yang berhasil mendapatkan medali. Semoga kedepannya atlet-atlet yang belum berhasil mendapatkan medali di Olimpiade bisa mendapatkan medali, dan yang berhasil, semoga performa kalian masih sama untuk Olimpiade Paris 2024 nanti.

 

Yah itu sekian pembahasan kita. Bye, bye, bye.