Sebagai warga negara Indonesia kata ini sudah tidak asing lagi bagi kita, dan ini salah satu kata yang aku benci, apalagi kalau ada sebuah tempat yang ada unsur kata ini. Kalau benda sih aku oke-oke aja, karena benda hanyalah benda.
Tempat-tempat yang terkena kata ‘keramat’ akan memiliki banyak
larangan/pantangan yang membuat aku sangat tidak enjoy.Jadi itulah mengapa aku tidak suka dengan kata “keramat”, biasanya
sebelum jalan-jalan tempat yang akan ku tuju itu aku cari tau dulu, apakah
keramat atau enggak. Tapi gak semua tempat, contohnya hutan, aku gak peduli
kalau hutan itu keramat atau gak, selama bisa masuk maka aku enjoy-enjoy aja. Tapi beda cerita kalau itu adalah pantai, danau, atau sungai, karena
bagiku kalau datang ke salah satu dari ketiga tempat ini setidaknya harus
mandi, terutama pantai.
Gak asik tau kalau datang jauh-jauh ke pantai terus karena kata “keramat”
maka pantainya gak boleh di pakai mandi atau ada larangan/pantangan lainnya.
Padahalkan kita kesana yah biar enjoy, buat apa kalau kita refreshing tapi
harus memikirkan aturan-aturan di sana. Terus kalau gak bisa mandi, wah itu
sih bencana bagiku, karena pantai itu asik saat bisa main di air masa ke
pantai cuman jalan-jalan manjain mata, kalau mau manjain mata mah di mall
jangan di pantai.
Kita umpamakan Pantai Selatan. Ya, kita taulah larangan/pantangan Pantai
Selatan yang sangat tersohor itu, dilarang menggunakan baju berwarna hijau.
Kalau kita melanggar maka siap-siap masuk ke kerajaan si Nyai. Ya, karena
cuman masalah baju, jadi, ya, okelah. Tapi kita tidak tau apa yang akan
terjadi kalau kita sendiri yang berwarna hijau, bisa-bisa baru sampai si
Nyai langsung muncul tanpa aba-aba.
Kalau Hulk yang datang ke Pantai Selatan gimana, ya? Hmm…
0 Comments
Posting Komentar